Testimoni mantan kader PKS (Arbania Fitriani): Perlunya warga Nahldiyin Tahu sejatinya PKS

Testimoni ini ditulis oleh seorang mantan kader PKS dari UI bernama Arbania Fitriani sebagai “note” pribadi di facebook. Testimoni ini, diposting di berbagai situs internet, di dalam face book Ulil.  Kami tidak setuju dengan Islam liberal, tetapi narasi ini penting dan tidak harus menutupi kebenaran. Majlis para masyayikh merasa penting untuk menampilkan testimoni ini, terlepas benar atau tidak. Tetapi paling tidak, dapat menjadi bahan pertimbangan lain agar orang-orang NU bisa membuka mata lebar-lebar tentang PKS, sebagaimana dituturkan oleh mantan orang dalamnya.

***

Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi bahan renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam.

Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya.

Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan sistematis sehingga dalam waktu singkat membuatnya menjadi partai besar.

Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari ‘am sirriyah sampai ke ‘am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS.

Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran, yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro’ah (MS), lingkaran ke dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam. Jenjangnya adalah mulai dari lembaga dakwah tingkat jurusan, fakultas, sampai ke universitas. Jika di universitas tersebut terdapat asrama dan punya kegiatan kemahasiswaan, maka di sana pun pasti ada struktur seperti yang telah saya terangkan.

Universitas biasanya akan berhubungan dengan PKS terkait perkembangan politik kampus maupun perkembangan politik nasional. Dari sanalah basis PKS dalam melakukan pergerakan-pergerak an politik dalam negeri atas nama mahasiswa baik itu yang berwujud demonstrasi ataupun pergerakan lainnya. Sistem pergerakan, pengkaderan, dan struktur lingkaran yang terjadi di dunia kampus sama persis dengan yang terjadi di tingkat nasional.

Kembali ke dalam struktur lingkaran PKS di kampus, orang-orang yang duduk di MS jumlahnya biasanya tidak banyak dan orang-orangnya adalah orang-orang yang terpilih. Kebanyakan yang menjadi anggota MS adalah mahasiswa yang memang sudah di kader sejak SMU. Tapi tidak banyak juga yang berhasil masuk ke dalam MS dari orang-orang yang telah dikader pada saat kuliah. Saya termasuk orang yang masuk ke dalam lingkaran MS yang baru di kader pada saat kuliah dan menduduki posisi sebagai mas’ulah di asrama UI sehingga saya punya akses langsung untuk berdiskusi dengan mas’ulah tingkat universitas. Dari sini juga saya akhirnya banyak tahu sistem dalam PKS meskipun saya pada tingkat fakultas hanya masuk sampai tingkat MB.

Dalam MS dan MB memiliki mas’ul (pemimpin untuk anggota ikhwan) dan mas’ulah (pemimpin untuk anggota akhwat). Masing-masing mas’ul (ah) ini membawahi MS secara keseluruhan dan ada juga mas’ul(ah) yang membawahi sayap-sayap dakwah yakni sayap tarbiyah (mengurusi pengkaderan khusus untuk ikhwah seperti pemetaan liqoat, materi liqoat, dll), sayap syiar (mengurusi syiar islam khususnya dalam lembaga kerohanian formal dan menjaring kader baru), dan sayap sosial & politik (mengurusi dakwah dalam bidang lembaga formal kampus yakni BEM dan MPM).

Di lingkaran ke dua adalah majelis besar, anggotanya adalah ikhwah yang sudah di kader juga dan tinggal menerima keputusan dari MS untuk dilaksanakan. Jadi, MS ini adalah tink-tank dari seluruh kegiatan yang terjadi di kampus. Apabila kader PKS duduk sebagai ketua BEM/Senat atau MPM/BPM, maka semua kegiatannya harus mendapat ijin dari MS dan memang biasanya berbagai agenda di BEM/Senat dan MPM/BPM ini dibuat oleh MS.

Bagaimana sistem pengkaderan PKS itu sendiri? Bagaimana PKS mengubah seorang menjadi kader yang militant? Jalan pertama adalah menguasai Senat, BEM, BPM, dan MPM. Apabila lembaga formal ini sudah dikuasai maka akan mudah untuk membuat kebijakan terutama pada masa penerimaan mahasiswa baru.

Saat orientasi Mahasiswa baru biasanya mereka akan dibentuk kelompok kecil (halaqah) dan ikhwah PKS akan berperan sebagai mentor. Kegiatan ini akan berlanjut rutin selama masa perkuliahan di mana halaqah ini akan berkumpul 1 minggu sekali. Dari sinilah biasanya akan terjaring orang-orang yang kemudian akan menjadi ikhwah militan, bahkan orang yang sebelumnya tidak pakai jilbab dan sangat gaul bisa menjadi seorang akhwat yang sangat pemalu namun juga sangat militan.

Agenda utama kami adalah membentuk Manhaj Islamiyah di Indonesia menuju Daulah Islamiyah (mirip dengan sistem Khilafah Islamiyah dari HTI). Doktrin utama dalam sistem jamaah PKS yang juga menamakan dirinya sebagai jamaah Ikhwanul Muslimin ini adalah “nahnu du’at qobla kulli sya’I” dan “sami’na wa ata’na”. Dua doktrin inilah yang membuat kami semua menjadi orang yang sangat loyal dan militan. Setiap instruksi yang diberikan dari mas’ul(ah) ataupun murabbi(ah) kami akan kami pasti patuhi meskipun kami tidak benar-benar paham tujuannya. Seperti menyumbang, mengikuti demonstrasi, meskipun harus bolos kuliah, dll.

Selama saya aktif di pergerakan ini, saya melihat banyak sekali teman-teman saya yang berhenti menjadi Aktivis Dakwah Kampus (ADK). Dulu saya merasa kasihan dengan mereka, karena yang saya tahu – diberitahu oleh murabbi kami dan juga seringkali dibahas dalam taujih atau tausiyah (semacam kultum) – bahwa dalam jalan dakwah ini selalu akan ada orang-orang yang terjatuh di jalan dakwah, mereka adalah orang-orang futur (berbalik ke belakang).

Orang-orang ini biasanya kami label sebagai anggota “basah” (barisan sakit hati). Saya mempercayai semuanya sampai akhirnya saya pun merasa tidak cocok lagi untuk berada di sana dan memutuskan untuk keluar dari ADK padahal saya dulu sudah diproyeksikan sebagai ADK abadi (orang yang akan menjadi aktivis dakwah kampus selamanya dengan cara menjadi dosen atau karyawan tetap di kampus).

Ada beberapa alasan yang membuat saya mengambil keputusan untuk keluar, antara lain:

1. Adanya ekslusivisme antara kami para ADK dengan orang-orang diluar ADK. Kami para ADK adalah orang-orang khos (orang khusus) dan mereka adalah adalah orang ’amah (orang umum). Orang khos adalah orang yang sudah mengikuti tarbiyah dan mengikuti liqo’at (semacam halaqah tapi lebih khusus lagi) dan orang ’amah adalah orang yang belum mengenal tarbiyah.

Para ikhwah, terutama para ADK, tidak akan mau menikah dengan ’amah karena mereka dapat membuat orang khos seperti kami menjadi future, bahkan bisa membuat kami terlempar dari jalan dakwah. Istilah khos dan a’amah ini membuat saya merasa tidak natural dan tidaknmanusiawi dalam menghadapi teman saya yang ’amah.

Saya diajarkan bahwa mereka adalah mad’u (objek dakwah) saya. Jika saya bisa menarik mereka ke dalam sistem kami apalagi bisa menjadi ADK, maka kami akan mendapat pahala yang sangat besar. Saya merasa menjadi berdagang dengan teman saya yang dulunya sebelum menjadi ADK adalah sahabat saya. Saya merasa tidak memanusiakan teman saya dan lebih memandang mereka sebagai objek dakwah.

2. Dalam liqo’at ataupun dauroh saya juga ada beberapa hal yang membuat saya tidak sreg, seperti bahwa saya harus lebih mengutamakan liqo’at daripada kepentingan orang tua dan keluarga saya. Bahkan saya pernah diberitahu bahwa bila sudah ada panggilan liqo’at, mski orang tua saya sakit dan harus menjaganya, maka saya harus tetap datang liqo (entah mengapa selama beberapa tahun saya bisa menerima konsep yang kurang manusiawi ini).

Hal lain adalah saya tidak boleh mengikuti kajian di luar liqo saya, padahal setahu saya bahwa kebenaran itu tidak hanya milik liqo saya, masih banyak sekali kebenaran di luar sana. Bahkan buku bacaan pun diatur dimana ada banyak buku yang saya sangat berguna untuk menambah wawasan keislaman saya seperti buku yang mengajarkan tentang hakikat islam namun oleh murabbi saya dilarang. Untuk hal ini saya membangkang karena seandainya islam itu memang benar rahmatan lil alamin maka ilmunya pun pasti sangat luas dan tidak hanya monopoli orang-orang di PKS semata.

Dan hal yang paling mengusik saya adalah selama saya mengaji di liqo ataupun mengikuti taujih dan taushiyah dalam syuro ataupun dauroh-dauroh (training) saya merasa lebih banyak diajarkan tentang kebencian terhadap agama atau aliran lain seperti bagaimana kejamnya kaum nashoro (nasrani) yang membantai saudara kami di Poso, yahudi yang membantai saudara kami di Palestina, JIL yang memusuhi kami, NII yang sesat, teman-teman Salafi yang mengganggu kami, dst. Sampai-sampai, akibat begitu terinternalisasinya hal tersebut, ketika saya mengikuti tarbiyah universitas dan sedang makan siang, saya dan teman-teman menganggap yang sedang kami makan dan telan itu adalah orang-orang yahudi dan nashoro.

Doa-doa kami pun selalu secara khusus ketika qunut adalah untuk mujahid-mujahid di Palestina dan Afganistan (kadang saya berpikir kapan kita berdoa untuk pahlawan perjuangan di Indonesia yang telah menghadiahkan kemerdekaan terhadap kita). Sejujurnya saya lebih tersentuh dan bisa menangis tersedu-sedu ketika dibacakan ayat-ayat seperti dalam surat Ar-Rahman yang menceritakan Cinta-Ilahi ketimbang surah seperti Al-Qiyamah yang menceritakan azabNya.

Kebencian sangat bertentangan dengan hati nurani saya karena saya sangat percaya dengan ayat yang mengatakan bahwa rahmat Allah SWT lebih cepat dari murkaNya, yang artinya cinta Allah SWT seharusnya dapat menghapus kemarahanNya terhadap umat manusia. Inilah sebabnya mengapa di sini hati saya merasa sangat kering saat mengikuti tausiyah dan taujih yang senantiasa bercerita tentang peperangan dan kebencian.

3. Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak ketika saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam pemerintahan, juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-orang se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS.

Agenda utama PKS adalah menghancurkan budaya Indonesia melalui invasi budaya Arab Saudi. Banyak sekali indikasi yang saya rasakan langsung pada saat menjadi ADK seperti upaya kami untuk menghalang-halangi acara seni, budaya, musik, dll. Hingga berbagai upaya kami agar bisa memboikot mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD). Saya ingat dulu, karena saya begitu termakan doktrin bahwa mata kuliah IBD tidak berguna dan bisa melemahkan iman saya seringkali membolos kalau ada latihan menari sampai saya sempat dibenci teman-teman saya.

Kembali kepada agenda PKS ini sebagai perpanjangan tangan dari Kerajaan Saudi tujuan utamanya adalah agar kekuasaan Arab bisa mencapai indonesia mengingat satu-satunya sumber devisa Arab adalah minyak yang diperkirakan akan habis pada tahun 2050 dan melalui jamaah haji.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan merupakan umat muslim terbesar di dunia. Bahkan jika seluruh umat muslim di timur tengah disatukan, umat muslim Indonesia masih jauh lebih banyak. Untuk itu, agar dapat bertahan secara ekonomi, maka Arab Saudi harus bisa merebut Indonesia dan cara yang paling jitu adalah melalui invasi kebudayaan.

Islam dibuat menjadi satu dengan kebudayaan Arab, sehingga budaya Arab akan dianggap Islam oleh masyarakat Indonesia yang relatif masih kurang terdidik dan secara emosional masih sangat fanatik terhadap agama.

Ketika kebudayaan lokal sudah bisa dihilangkan dan kebudayaan Arab yang disamarkan sebagai Islam dapat berkuasa, maka orang-orang akan menjadi begitu fanatik buta bahkan fundamentalis dan tidak bisa lagi mengapresiasi agama lain dan budaya lokal. Lalu, bila kebudayaan Nusantara sudah sampai dianggap musyrik atau bid’ah, maka saat itulah NKRI akan bubar. Orang-orang yang pulaunya dihuni oleh mayoritas non muslim atau yang masih memegang budaya lokal di indonesia akan meminta merdeka. Pulau-pulau di Indonesia akan terpecah belah dan pada saat itulah orang-orang ini akan bagi-bagi “kue”.

Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas Islam akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya mayoritas kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan dikuasai oleh Cina.

Tidak banyak orang PKS yang tahu soal ini, hanya segelintir saja yang memahaminya. Mereka menduduki posisi-posisi strategis dalam pemerintahan agar dapat lebih memudahkan agendanya. Sentimen keagamaan terus dipakai untuk meraih simpati masyarakat. Sehingga berbagai produk kebijakan seperti Perda Syariat, UU APP, dll. yang rata-rata hanya sekedar mengurus masalah cara berpakaian semata akan dengan bangganya diterima oleh masyarakat muslim yang naif sebagai keberhasilan Islam. Masyarakat kita lupa bahwa sampai saat ini PKS belum menghasilkan produk yang dapat memajukan ekonomi, menyelesaikan permasalahan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana alam, korupsi, trafficking, tayangan TV yang semakin memperbodoh masyarakat, dan permasalahan lain yang lebih riil dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita ketimbang sekedar mengatur cara orang dewasa berpakaian dan berperilaku.

Jangan terburu-buru apriori dan menganggap tulisan mengenai pengalaman saya ini adalah black campaign. Renungkan dengan hati nurani yang dalam. Tidak ada kepentingan saya selain hanya menyampaikan kebenaran.

Saya tahu resiko apa yang ada di hadapan saya dan siapa yang saya hadapi. Tapi saya lebih takut menjadi bagian dari orang yang zalim, karena tahu kebenaran, namun tidak bersuara. Rasa cinta saya bagi negeri yang sudah memberi saya kehidupan ini menutupi rasa takut saya. Saya yakin siapa yang berjalan dalam kebenaran maka kebenaran akan melindunginya.

Buat rekan saya, murabbi saya, sahabat-sahabat saya dulu sesama ikhwah, saya mencintai kalian semua dan akan terus mencintai kalian. Saya berharap, persaudaraan kita tetap terjalin karena bukanlah partai atau agama yang mempersaudarakan kita, tapi karena kita satu umat manusia, anak cucu Adam. Kalau bahasa teman saya, kita menjadi saudara karena kita menghirup udara yang sama, makanya kita disebut “sa-udara”.Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi bahan renungan para jamaah “fesbukiyah” dalam menentukan pilihan pemimpin yang akan membawa kapal Indonesia menuju masyarakat yang bahagia, makmur dan sentosa, yang memiliki jati diri dan menghargai kebudayaan nusantara. Wallahu A’lam Bis-Shawab Wallahul Musta’an.*** (Arbania Fitriani)

38 Comments »

  1. […] jadi pembuatnya bukan dia cuma dia sekedar copas ke link yg ditunjukkan oleh Ts contohnya disini Testimoni mantan kader PKS (Arbania Fitriani): Perlunya warga Nahldiyin Tahu sejatinya PKS Nukhitt… aku tidak menemukan nama ulil tentu saja kemungkinan sebaliknya jg ada yaitu ulil yg bikin pake […]

  2. 2
    ita Says:

    Assalamualaikum

    Sya jga sma dgn mba arbania menurut sya mba nia bkn org pks tapi anak ldk walaupun byk anak ldk jadi org pks
    Sya dulu jg ldk tapi stlh lulus nga jd org pks
    Dan slama liqo ngak pernah ngalamin spt yang ditulis mba nia
    Kalau mba nia pernah liqo kenapa jd nulis begitu. Slama liqo sya lebih merasa ukhuwah sejati disna. Dibanding teman diluar yang matrealis dan hedonis.
    Saya doakan mba nia selalu dalam lindungan Allah amin

  3. 3
    mika Says:

    Buat Arbania Fitriani (nama samaran atau benaran), apa motif menulis seperti itu ?
    bukankah kta tidak lebih baik dari orang yang kita tuduhkan ?
    bercerminlah terlebih dahulu
    PKS banyak manfaatnya buat umat Islam ketimbang organisasi lain yang hanya mengacaukan !PKS telah melakukan kepedulian terhadap saudra-saudarinya yang dizalimi di palestin, irak, afghan ,ambon, poso dll, PKS telah melakukan aksi pembelaan dan sosial terhadap berbagai bencana di Indonesia dan belahan dunia.Partai lain mana ? memang setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan tinggal bagaimana kita membantu kekurangan saudara kita bukan dengan mendengki apalagi gibah dan su’udzon ria .!!

  4. 4
    hyuu Says:

    anehhh…anehhhh

    sejak kapan PKS yang identik dengan IKhwanul Muslimin dikaitkan dengan Arab Saudi??

    Bukannya pihak Arab Saudi yang justru alergi dengan Ikhwanul muslimin karena anti AS??
    Sementara Arab SAudi dengan asyiknya menyediakan pangkalan militer buat AS yang digunakan untuk menyerang Iraq dan Afganistan.

    Dimana logika kalian hai penyebar black Campaign.

    Salam ukhuwah

    • 5
      nukhittah26 Says:

      Sekedar memperkaya referensi, cobalah baca bukunya Craig Ungair atau Dreyfus, tetapi kalau anda menolak referensi dari luar Islam, itu hak anda.

  5. 6
    dwi Says:

    Assalamu’alaikum…

    Mudah2an yang menulis maupun yang menyebarkan cerita ini tak punya maksud menjatuhkan PKS yah (walau tak punya maksud tetep tersirat soale).

    Alhamdulillah sejak mengenal PKS, saya merasa tidak kaku dalam kehidupan sehari2 dan saya lebih merasa punya banyak teman dan sahabat. Persaudaraan kami (ukhuwah) lebih bermakna.
    Alhamdulillah saya masih tetap tsiqoh sama PKS dan tidak merasa seperti yang mbak rasa, alhamdulillah…

  6. 7

    wah..wah.. lagi rame nich gara-gara tulisan sdri arbania,yang orang psiko… saya sendiri adalah salah satu orang kecewa dengan PKS. kenapa tidak dari dulu kenal pks, karena kalau saya kenal lebih dulu insya Allah saya akan menjadi orang yang lebih baik lagi. saya juga warga nadilyin yang kental dengan budaya “tahlilan”,”selametan”, “maulidan” dll. Ada ungkapkan dari “pembesar” organisasi terbesar di Indonesia dalam suatu ceramahnya (mungkin lagi guyon,tapi bisa diambil pelajaran). Kalau warga NU mau pinter belajar pada muhamadiyah, kalau warga muhamadiyah mau pintar belajar pada PKS.Ungkapan ini tentu bukan untuk diperdebatkan, apalagi membuat ketersinggungan bagi kita yang aktifis ormas yang disebut tadi. Ambil positifnya aja. Menurut saya kesimpulan yang diambil sdri arbania salah besar. karena PKS itu banyak mengambil konsep dakwahnya Ikhwan yang tumbuh dimesir. sedangkan arab saudi itu cenderung memiliki paham wahabi/salafy, yang lebih konservatif. tulisan diatas “berbahaya” bagi orang yang tidak mengenal PKS,namun bagi orang yang mengenal PKS baik dari tataran konsep (lihat platform PKS) maupun dari tataran praktis. Atau bagi yang rajin searching di Internet coba cari perbedaan “HTI”,”PKS”.”SALAFY”. “PKS” adalah sesat karena mengikuti sistem demokrasi, dan cercaan-cercaan lain yang dilontrakan oleh orang-orang yang berfaham wahabi. Soo…kita harus jeli lagi dalam menyaring informasi.
    wallahu`alam

    • 8
      nukhittah26 Says:

      ada guyon yang lebih menarik, untuk warga Indonesia: kalau Nu nguasai masjid, paling sandal yang hilang, kalau Muhammadiyah yang nguasai masjid bedugnya yang hilang, tetapi kalau PKS, HTI, dan lain-lain itu nguasai masjid, maka masjidnya yang hilang.

      • 9
        kosi Says:

        Kalau JIL yang menguasasi masjid, Islamnya yang hilang.

      • 10
        nukhittah26 Says:

        Tanya saja pada JIL.

      • 11
        hamba Allah Says:

        Salam ukuwwah,

        Membaca perdebatan di atas, saya turut prihatin…

        Saudaraku, ingatlah bahwa sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya. Jika kritik yang dilontarkan ditujukan untuk perbaikan maka seyogyanya dilakukan dengan cara2 yang arif dan santun, semoga Allah merahmati…

        Tapi jika tujuannya hanya untuk menjatuhkan dengan cara mencela, mencaci maki, mengadu domba, memfitnah dll maka apakah ini yang diajarkan Allah dan rasul kepada kita?

        Apakah dengan melakukan itu semua bisa meninggikan maqom kita di sisi Allah swt, ato sebaliknya?

        Tidakkah kita semua ingat apa yang Allah sampaikan dalam surat alhujuraat ayat ke 11 sbb:

        “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

        @nukhittah26: sebenernya menurut anda, islam yang seperti apa/kelompok mana yang paling benar (kalo bisa dikasih contoh konkrit)? maklum pengetahuan saya masih minim dan masih perlu banyak belajar…

        O ya ada tambahan pertanyaan, anda seorang muslim ya?

  7. 12
    susanto Says:

    ketidak-pahaman yang komprehensif terhadap suatu kelompok bisa menjadikan arah yang yang salah dalam menilai kelompok tersebut.
    yang dikwatirkan adalah terlanjur terbentuk opini yang salah dalam masyarakat. bukankah ini bisa mengarah pada fitnah yang sangat dilarang dalam agama.
    mari menjalin ukhuwah.

    • 13
      nukhittah26 Says:

      ya itulah yang sering dilakukan kelompok wahhabi dan neowahhabi, selalu mengkafir-kafirkan, memurtadkan muslim lain. Seruan anda ini penting untuk menyadarkan orang-orang wahahabi dan neowahhabi yang main hantam, seperti paling paham tentang islam.

  8. 14
    sunar Says:

    SEMOGA YANG DISAMPAIKAN SEMUA DI ATAS DIDASARI OLEH KEIKHLASAN UTK MENGUNGKAP KEBENARAN HANYA KARENA 4JJ1, Hati2 ngomong dan publish artikel(semua harus berdasar bukti-bukti, kalo nggak ya FITNAH namanya iya kan..?).

    SEMOGA 4JJ1 SENANTIASA MENUNJUKKAN KITA PADA HIDAYAH-NYA (JAUHKAN NAFSU YANG MENJERUMUSKAN).

    • 15
      nukhittah26 Says:

      Semoga kita semua mendapat hidayah Allah amien, bukan hidayahnya PKS, kan he he he.

  9. 16
    Pembela Kebenaran Says:

    Waahh…melihat dari tampilan blognya aj udah jelas ini punya siapa..
    pake ada pohon cemara yg bersinar lagi…
    >> buat anda nukhittah26 :
    kalau anda memang ingin mengembalikan NU sesuai dengan khittahnya…
    insyaflah…tobat dari JIL…jangan mengadu domba umat Islam..
    Cara2 anda terlalu kasar dalam melakukan perang opini…hehehe..
    masih amatiran yaa…? Cerdas dikit dooong…

    • 17
      nukhittah26 Says:

      Anda termasuk kader nggak cerdas, karena simbol ada cemara langsung dianggap ini dan itu, belajarnya kurang dech. Teori sosialnya nggak canggih. Justru jawaban anda yang seperti ini sangat norak dan amatiran, tidak membahas isi, menutup-nutupi PKS. Uhh norak doong, menunjukkan kualitas. cerdas dikit ahh.

  10. 18
    tomysmile Says:

    🙂 wah sejatinya PKS kan sudah di bagi-bagi. tuh buku platformnya gratis di kantor DPP atau ke DPW setempat. free en open source.

    tapi emang, enakan kita bersaudara ya, daripada berpecah-pecah. kalau ada orang yang sukanya memfitnah jama’ah lain apalagi itu jama’ah yang istiqomah, maka bisa dipertanyakan lagi tuh keislamannya (bukan cuma ke-PKS-annya).

    • 19
      nukhittah26 Says:

      buku-buku plat form kan segi formal, jangan mengajari masyarakat Indonesia dengan kebodohan dong, ayo kalau berani kaji peta-peta PKS, hubungannya dengan eks NII, hubungannya dengan Suripto, hubungannya dnegan IM, ayo tunjukkan kepada masyarakat. Kalau nggak berani, wah ketahuan sejatinya, akan membodohi masyaraikat, mengatakan yang formal-formal saja. Ya kita memang harus bersaudara, berpegang pada Allah, dan bergauntng kepada Allah, makanya jangan bergantung kepada PKS saja, saudara-saudaramu di Indonesia ini masih banyak. Indonesia bukan hanya PKS, ayo kita bersaudara, dan akuilah bahwa Indonesia negeri plural, majemuk, sehingga model PKS, kalau tidak beralih menjadi moderat dan merangkul semua kelompok, termasuk nasionalis, dan lain-lain, omongan ngajak bersaudara itu hanya kamuflase. PKS kan gak berani: saudara apaan tuh. Tapi orang yang punya ketegihan persaudaraan akan menyambutnya dengan tulus, kecuali orang yang sekadar beragama sebagai kamuflase dan tujuan politik.

  11. 20
    Bud Says:

    Basi deh ceritanya, semua organisasi islam kalau di buat seperti ini seolah2 si penulis orang yg paling bener, kapan uislam mau maju ?? sadar gak yah orang ini ketika menulisnya ??

    • 21
      nukhittah26 Says:

      Islam bisa maju kok masih tanya, katanya maju dengan PKS, hi hi hi. Ayo kalu berani buat narasi tentang PKS dan peta-petanya, jangan tersembunyi terus, menunjukkan PKS memang banyak disembunyikan. Tapi kalau soal Islam mau maju, boleh dengan PKS, dengan NU, dengan Muhamamdiyah, dan mereka yang saling menggang perbedaan, menghargai perbedaan, baru bisa maju, karena itu beradab. Ayo mana narasinya, jangan bersembunyi terus, entar kehatuan masyarakat, tunjukkan salafiyahmu, tunjukkan neowahhabimu, dan tunjukkan jaringan NII-mu, mana? Ah, banyak yang disembunyikan dari PKS, pendakwah-pendakwah di tingkat bawah hanya dijadikan mesin. Mana ada yang membongkar ini semua dar PKS.

  12. 22
    george Says:

    beneran saya cuma ngakak saat baca tulisan di atas..
    bener2 gak nyambung, saya sarankan besuk2 kalo mau bikin tulisan itu lha mbok yo’o mempelajari obyek yang akan di “fitnah” lebih dalam lagi..
    dari pada kayak gini, malu2in..
    maklum menjelang kampanye..

    • 23
      nukhittah26 Says:

      Jauh lebih ngakak membaca komentar george, karena tidak memberikan narasi, hanya komentar tentang ngakak. Jadi pantaslah kita ngakak kak kak kak kepada George. Kalau George memberikan narasi lain tentang PKS yang canggih, baru kita bisa angkat topi. Lha komentarnya kayak gitu, pantas saja, kita ngakak atas komentarnya itu.

  13. 24
    Zablenk Says:

    Lho…kok komentar mbak Nia di thread comments 8, 9, dan 10 semakin memperlihatkan mbak bukan Orang Tarbiyah ya…:D.
    Kebuka dong kedok Mbak….

    He.he.he..Harusnya lebih hati-hati mbak, krn yg jago psikologi gak cuman mbak…jadi mbak bisa dibaca dg mudah juga oleh kami 😀

    Lain kali kalau masih penasaran, buat yg lebih “smooth” intrik/fitnah/konspirasinya, biar gak cepat ketahuan..hi.hi.hi…TAPI lebih baik, tinggalkan niat jelek itu sekarang juga, mumpung masih ada waktu.

    ma’a salamah ya Mbak.

    Wassalaamu’alikum Wr.Wb.

    • 25
      nukhittah26 Says:

      hebat sekali ya, orang yang berpandangan berbeda, berperspektif berbeda tentang PKS, langsung dianggap bukan orang tarbiyah, bukan ahli piskologi yang canggih. Untuk apa buat yang lebih canggih, saya usul kepada Mbak, buat aja yang biasa-biasa aja, biar masyarakat tahu semua jati diri PKS, hubungan dia dengan kelompok NII, Ikhwanul Muslimin, dan lain-lain. Nggak usah buat yang canggih, orang tanggapan-tanggapannya juga pada canggih kok. Justru yang dibutuhkan sekarang narasi yang biasa-biasa aja, agar masyarakat biasa tahu dan tidak tertipu oleh PKS yang neo-wahhabi itu.

  14. 26
    mas rudi Says:

    mas/mbak nukhittah26,

    katanya mau ndandani NU kok malah nambah rusak NU. saya ini orang NU dari mbah2 saya, tp gak pernah nemui namanya NU kok pasang gambarnya cemara pakai bintang.saru ah, nopo lagi debat ngatain orang lain,itu bukan khittah NU. mugi njenengan kersa menggalih.

    nuwun.

  15. 27
    Dinar Says:

    Biarlah ia menanggung apa yang telah diperbuatnya. Karena partai da’wah seperti PKS menncoba melakukan perbaikan pada ummat.
    Orang2 yang berniat menjatuhkan PKS, hanyalah segelintir orang yang merasa kecewa, karena keinginan pribadinya tidak tercapai. maka dari itu bergantunglah hanya pada Allah. Maka jika berjamaah jangan mementingkan diri sendiri. Jauhi dari nafsu duniawi.
    SElama saya bergabung di jamaah ini, hanya kebaikan yang saya dapatkan. Bergabung dengan orang2 di dalamnya makin menambah semangat da’wah saya, menumbuhkan keyakinan bahwa kita hidup bukan untuk diri sendiri, tapi ada ummat yang butuh perhatian. Menjadikan kita insan yang bermanfaat untuk ummat.

    • 28
      nukhittah26 Says:

      Anda tampak mewakili orang dalam PKS yang tidak memiliki kritik diri. Anda katakan kita suruh bergantung hanya kepada Allah, betul kami setuju, makanya jangan bergantung dengan PKS, karena PKS bukan wakil Allah, tidak ada ayat Al-Qur’an atau hadits yang menyebutkan wajibnya ketergantungan pada PKS sebagai wakil Islam.

    • 29
      nukhittah26 Says:

      memahami penuturan tentang PKS yang diposting di sini, dipahami menjatuhkan PKS. Ingatlah orang yang tidak memlih PKS jauh lebih banyak. Orang yang memberi perspektif berbeda, tidak harus dipahami menjatuhkan. Kalau begitu, PKS, kader-kadernya nggak canggih. Maka jauhilah nafsu-nafsu berkuasa seperti PKS ini, jangan hanya duniawi yang dipikir. Bergantunglah kepada Allah, jangan bergantung kepada PKS.

  16. 30
    haris anwar Says:

    kalau ada yang gga srek tentang PKS tolong didiskusikan pada intern dulu jangan langsung main ekspos, agar ditemukan masalahnya dimana, tapi kalau memang udah ngga suka ama PKS, yah mending ga usah ngomong yang engga engga, kata Presiden PKS beribadah jangan dicampurkan dengan maksiat dan ambisi, tapi kok bisa ya udah pada posisi MS kok pikiranya masih aneh aneh begitu, saya jadi ragu ente itu pernah ikut PKS atau ngga sih

  17. 31
    haris anwar Says:

    kalau ada yang gga srek tentang PKS tolong didiskusikan pada intern dulu jangan langsung main ekspos, agar ditemukan masalahnya dimana, tapi kalau memang udah ngga suka ama PKS, yah mending ga usah ngomong yang engga engga, kata Presiden PKS beribadah jangan dicampurkan dengan maksiat dan ambisi, tapi kok bisa ya udah pada posisi MS kok pikiranya masih aneh aneh begitu, saya jadi ragu ente itu pernah ikut PKS atau ngga sih, dan ente kok sepertinya benci betul sama PKS, padahal begitu banyak partai islam yang ada di negeri ini tapi ente malah musingin PKS, emangnya PKS itu sepupumu, emangnya PKS pernah ributin kamu, atau PKS lebih selebritis ketimbang yang selebritis. orang aneh

    • 32
      nukhittah26 Says:

      jawaban anda menunjukkan betapa tidak kenal perbedaan pandangan, dan yang benar itu sebagaimana pernyataan anda itu yang orang PKS tentang PKS. Apakah itu cermin PKS yang tidak boleh ada perbedaan dan tidak mengindonesia. Itu justru menunjukkan betapa tersembunyinya PKS, tak boisa dikritik dan dilindungi oleh sejumlah bithanah-bithanahnya.

  18. 33
    joe Says:

    saya bukan kader PKS.
    semua keluarga besar saya adalah NU (karena kalo tidak menyatakan bukan NU, maka otomatis NU).
    saya sedih dengan cara2 adu domba begini. dan saya haqul yaqin, ada kepentingan lain dari pengadudombaan ini.
    saya setuju bahwa PKS tidak sempurna, sama tidak sempurnanya dengan NU atau Muhammadiyah. saya juga tidak anti kritik, tapi bukankah Islam mengajarkan kesantunan…
    jadi mari sudahi saja ini. saya tidak melihat bahwa maslahatnya lebih besar dari mudaratnya. kecuali kalo anda memang bukan muslim, itu lain hal. silakan anda tertawa terbahak-bahak melihat “kami” saling menghujat dan mencaci ini..
    coba, hikmah apa yang bisa kita petik dari ini semua..??
    akhirnya yang paling menonjol hanyalah kenyataan bahwa kita tidak bisa bersatu. ukhuwah dan silaturahim hanya di bibir saja..

    masih ada waktu untuk bertobat. jangan termakan hasutan dan tipu daya. karena banyak yang tidak ingin Islam jaya, bahkan orang yang mengaku beragama Islam sekalipun…

    Anda, pasti termasuk yang ingin Islam jaya bukan..??

    • 34
      nukhittah26 Says:

      Anda jangan panik, sebagai seorang muslim, kita masih punya Tuhan, kalau sudah mentok, kembali ke TUhan, merenung saudara-saudara kita banyaks ekali.
      Saya setuju kita memang harus santun, dan karenanya mari kita luruskan mereka yang sok mengkafir-kafirkan sesama muslim, yang sok membid’ah-idahkan muslim lain.
      Saya setuju mari kita menuju persatuan, tetapi tidak mungkin persatuan itu hanya dalam satu wadah, persatuan itu ada justru karena kita berbeda-beda dan saling menghormati. sebagian orang Islam yang mengkafirkan memurtadkan dan membid’ah-bid’ahkan sesama Islam, mari kita tinggalkan dan luruskan. Kepada warga Nahldiyin, kalau ada orang-orang Islam sering mengatakan mari bersatu, tetapi mereka menghina-hina NU, karena melakukan praktik bid’ah, mengkafirkan Asy’ari karena dianggap ta’thil, dan lain-lain, jangan percaya, kita sudah kenyang seperti itu.
      Kami ingin Islam jaya, yaitu Islam yang mendasarkan pada pengalaman, di mana kalau fanatik madzhab, pemahaman, seperti yang dilakukan pada zaman dulu, ketika berkuasa, pemahaman lain dan madzhab lain dihancurkan. Islam jaya kalau mereka bersatu dan mengakui sesama muslim, meskipun mereka berbda-beda.

      • 35
        ahmad Says:

        Islam jaya, yaitu Islam yang berdasarkan pengalaman….
        kok aneh ya… ingin islam jaya tapi berdasarkan pengalaman
        Islam itu jaya dengan Al-Quran dan Sunnah yang menjadi pedoman
        nah kalo permasalahan perbedaan mazhab itu adalah hal yang wajar, sebab di zaman Rasulullah pun ada perbedaan.

  19. 36
    Rio Says:

    saya ini juga kader kuliah (BARU MENGENAL Namanya liqo)afwan, murrabi saya sangat santun koq kalo ngomongin masalah partai, kita benar2 mengkaji ilmu islam selama liqo kalaupun masalah partai itu pasti di sesi terakhir setelah di doa penutup majelis..

    setahu saya ikhwah PKS (murrabi) tidak ada maksud untuk mengajak memilih pks, teman liqo aj ada yang ga milih PKS tapi tetap aj sikap murrabi g bersikap aneh-aneh ato marah.. ke dia.. karena tujuan ikhwah pks adalah dakwah bukan pragmatis partai, partai hanyalah salah satu wasilah saja…

    salam kader baru kenal liqo

  20. 37
    iyu' Says:

    walah gitu aja kok repot……biar hukum alam yang seleksi

  21. 38
    Herri Simatupang Says:

    Perlukah pelajaran agama di sekolah – sekolah negeri dikembalikan kepada keluarga Dan masyarakat saja ? Undang – undang sisdiknas menyatakan bahwa tiap siswa berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh guru yang seagama, ini sebenarnya memiliki kelemahan – kelemahan atau keterbatasan , jika saja ada seorang siswa beragama yahudi mampukah hal ini dipenuhi oleh depdiknas ?


RSS Feed for this entry

Leave a reply to nukhittah26 Cancel reply